Minggu, 28 Februari 2016

TES DAN PENGUKURAN KEBUGARAN JASMANI

Tes Dan Pengukuran Kebugaran Jasmani 

1. Materi Tes Dan Pengukuran Kebugaran Jasmani


Tes dan pengukuran kebugaran jasmani bertujuan untuk mengukur tingkat kebugaran seseorang yang berhubungan dengan kemampuannya. Tujuan pengukuran kebugaran jasmani adalah:

1. Untuk mendorong dan memobilisasi setiap anggota masyarakat khususnya masyarakat pelajar agar lebih memahami dan menghayati langsung hakekat dan manfaat jasmani, sebagai kebutuhan pokok dalam pembinaan pola hidup sehat.

2. Untuk mengukur tingkat perkembangan kebugaran jasmani

Jenis tes yang biasa digunakan ialah tes kebugaran jasmani indonesia. Jenis tes ini sering digunakan di sekolah karena mudah dilaksanakan, biayanya tidak banyak dan hasilnya dapat diandalkan.

No.
Item Tes
Peserta SMU
Putra
Putri
Satuan Ukuran
1.
2.
3.
4.
5.
Lari
Angkat Tubuh
Baring Duduk
Loncat Tegak
Lari Jarak Menengah
60
60
60
3 X
1200
50
30
60
3 X
1000
Meter
Detik
Detik
Loncatan
Meter

2. Pelaksanaan Tes Dan Pengukuran Kebugaran Jasmani
  • Peseta tes harus benar-benar sehat dan siap melaksanakan tes
  • Dua jam sebelum tes peserta harus sudah makan
  • peserta harus memakai pakaian olah raga
  • Peserta hendaknya memahami dan mengerti pelaksanaan tes. Peserta perlu diberi kesempatan untuk mencoba gerakan yang akan dilakukan.
  • Peserta agar melakukan pemanasan terlebih dahulu
  • Sertiap peserta tes diberikan formulir untuk mencatat hasil setiap tes yang dilakukan
  • Peserta yang tidak dapat melakukan satu jenis tes atau lebih dinyatakan gagal dan tidak diberi nilai
  • Peserta tes disarankan memakai nomor dada yang jelas untuk dilihat
  • Tes dilakukan secara secara berurutan, dari tes yang satu ke tes yang lain tanpa istirahat
3. Petunjuk Pelaksanaan

  1. Tes Lari Cepat
     Tes lari cepat bertujuan untuk mengukur kecepatan lari seseorang.

  • Alat dan Perlengkapan: Lintasan Lari, Bendera start, peluit, tiang pancang, stopwatch, dan Nomor dada.
  • Petugas tes: Petugas tes terdiri dari pemberi aba-aba pemberangkatan, pencatat waktu kedatangan dan pencatatan hasil
  • Pencatatan hasil: Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai pelari untuk menempuh jarak tertentu. Waktu pencatatan sampai persepuluh detik. Misalnya "1,40" detik
    2. Tes Angkat Tubuh untuk putra

     Tujuan tes adalah untuk mengukur kemampuan, ketahanan, dan kekuatan otot lengan bahu :
  • Alat dan fasilitas: Lantai yang rata dan bersih, palang tunggal yang dapat diatur tinggi rendahnya, stopwatch, serbuk kapur atau magnesium sikarbonat untuk tangan para peserta, nomor dada, dan formulir tes peserta perorangan atau gabungan.
  • Petugas tes : Yaitu pengambil waktu, penghitung gerakan, pencatat hasil.
  • gerakan: tubuh diangkat dengan cara menekuk atau melipat siku sehingga dagu menyentuh atau dada berada dibelakang palang, selama melakukan gerakan ujung kepala sampai ujung kaki berada dalam satu garis lurus, gerakan itu dilakukan berulang ulang sebanyak-banyaknya selama 60 detik tanpa istirahat.
  • pencatat hasil: Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna, yang dicatat adalah jumlah frekwensi yang dapat dilakukan dengan sikap sempurna  tanpa istirahat selama 60 detik.

    3. Tes angkat Tubuh Untuk Putri

  • Sikap Permulaan: Peserta berbaring terlentang di atas lantai atau rumput. Kedua lutut lurus dan keduatangan memegang palang paling tengah. telapak tangan menghadap ke arah kepala. Kedua ibu jari berada diantara palang dan kepala serta lengan lurus ke atas dengan jarak selebar bahu membentuk sudut 90 derajat.
  • Gerakan : (1) Tubuh diangkat dengan membengkokkan kedua siku sehingga dagu menyentuh palang tunggal, kemudian kembali ke sikap semula. Gerakan di hitung satu kali. (2) Selama melakukan gerakan, kepala sampai ujung kaki tetap berada dalam satu garis lurus. (3) Gerakan itu dilakukan berulang-ulang tanpa istiraha selama 30 detik.
  • Angkatan di anggap gagal apabila : (1) Pada waktu mengangkat badan , dagu tidak menyentuh palang tunggal. (2) Pada waktu mengangkat badan, pinggul tidak lurus dengan badan dan kaki. (3) Pada waktu mengangkat badan, lutut tidak lurus dengan salah satu atau keduanya.
  • Mencatat Hasil: (1) Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan secara sempurna. (2) Yang dicatat adalah jumlah frekwensi angkatan yang dilakukan secara sempurna selama 60 detik.
   4. Baring Duduk 60 Detik

  • Tujuan :  Tujuan tes adalah untuk mengukur kekuatan otot perut.
  • Alat dan Fasilitas :  (1) Lantai atau lapangan rumput yang bersih atau matras. (2) Stopwatch, (3) Nomor dada. (4) Formulir perseorangan atau gabungan. (5) Alat Tulis.
  • Petugas tes: (1) Pengamat waktu. (2) Penghitung gerakan. (3) Pencatat Hasil.
  • Pelaksanaan: 
  1. Sikap permulaan: (1) Peserta berbaring terlentang di atas lantai/rumput/matras, kedua lutut ditekuk dengan sudut 90 derajat, kedua tangan diletakkan di kepala dengan kedua jari tangan terjalin dan kedua tangan menyentuh lantai. (2) Seorang membantu memegang atau menekan kedua pergelangan kaki peserta agar tidak terangkat.
  2. Gerakan : (1) Pada aba-aba ya peserta mulai melakukan gerakan baring duduk. (2) Gerakan itu dilakukan secara berulang-ulang dengan cepat tanpa istiraha sebanyak mungkin selama 60 detik.
  3. Gerakan dianggap gagal apabila: (1) Kedua tangan terlepas sehingga jari-jari tangan tidak terjalin lagi. (2) Lutut ditekuk lebih besar dari 90 derajat. (3) Kedua siku tidak sampai menyentuh paha. (4) Ada waktu istirahat diantara keduanya.
  4. Pencata hasil: (1) Yang dihitung adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna tanpa istirahat selama 60 detik. (2) Peserta yang tidak dapat melakukan tes baring duduk walaupun telah berusaha, hasilnya ditulis dengan angka nol. 
   5. Loncat Tegak
  1. Tujuan loncat tegak adalah mengukur tenaga eksplosif seseorang.
  2. Alat dan fasilitas: (1) Dinding yang rata dengan lantai yang cukup luas. (2) papan berwarna gelap dengan ukuran 30 X 15 cm. berskala satuan dengan ukuran cm yang dipasang pada dingding jarak antara lantai dan angka nol yaitu 150 cm. (3) Serbuk kapur yang warnanya berbeda dengan warna papan. (4) Alat penghapus. (5) Nomor dada. (6) Formulir perseorangan atau gabungan. (7) Alat tulis
  3. Petugas tes: sebagai pengamat atau pembaca hasil tes.
  4. Pelaksanaan: (1) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekuk lutut dan kedua lengan diayunkan kebelakang. Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tangan sehingga menimbulkan bekas di papan yang berhasil diraih. (2) Ulangi loncatan itu sampai tiga kali secara berturut-turut.
  5. Pencatatan Hasil: Hasil yang di catat adalah; (1) Tinggi raihan tanpa loncatan. (2) Tinggi raihan dari loncatan yang pertama. (3) tinggi raihan dari loncatan yang kedua. (4) Tinggi raihan dari loncatan yang ketiga. (5) Tinggi raihan pertama, kedua, dan ketiga diambil yang paling tinggi. 
Selanjutnya materi tes dan pengukuran kebugaran jasmani dapat diolah melalui Pengolahan Hasil Tes Pengukuran Kebugaran Jasmani


Tidak ada komentar:

Posting Komentar